Bangkit Gotong Royong Usir DBD Selamanya Warga Desa Santur Berantas Sarang Nyamuk
Sistem Informasi Desa Santur - UPTD Puskesmas Sungai Durian berkolaborasi dengan Pemerintah Desa Santur Kecamatan Barangin Kota Sawahlunto bersama BPD, LPM, TP PKK, Karang Taruna Muda Tama, Linmas dan warga setempat melakukan gotong royong dalam mencegah penularan Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Dusun Kampung Baru Perumahan SAKINAH. Sabtu/ 21-09-2024.
UPTD Puskesmas Sungai Durian berkolaborasi dengan Pemerintah Desa Santur Kecamatan Barangin Kota Sawahlunto bersama BPD, LPM, TP PKK, Karang Taruna Muda Tama, Linmas dan warga setempat, melaksanakan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) massal, Pemerintah Desa saat ini waspada terhadap Demam Berdarah Dengue (DBD).
Dalam aksi gerakan PSN massal ini, warga, pihak Desa Santur, Puskesmas Sungai Durian, lembaga Desa dan warga setempat menyisir permukiman. Targetnya benda-benda atau barang yang dapat menampung air.
Terlihat sejumlah benda seperti ban, toples dan lubang bendera yang mengandung air dan terdapat jentik nyamuk. Petugas kemudian menumpahkan air kemudian menutup barang tersebut agar tidak menampung air saat diguyur hujan.
Petugas juga memeriksa sejumlah Toren air yang juga berpotensi terdapat jentik nyamuk. Kemudian menaburkan Abate agar jentik mati dan tidak menjadi nyamuk DBD.
Selain menyisir permukiman, warga pun melakukan PSN di sekitar rumahnya masing-masing. Tujuannya agar nyamuk tidak berkembang biak dan mengurangi potensi penyakit DBD ini.
Baca Juga :
"Gerakan PSN massal ini tujuannya menghilangkan jentik nyamuk. Agar tidak ada Kasus DBD di Desa Santur. Sehingga kita lakukan mengurangi kasus DBD," ujar Yanti Desvita, SE selaku Sekretaris Desa Santur.
Potensi DBD di Desa ini cukup tinggi jika tidak di lakukan pencegahan. Tapi itu bagaimana kesadaran warga terhadap kebersihan lingkungan. Imbauannya diharapkan masyarakat rutin membasmi sarang nyamuk, kurangi wadah yang dapat menimbulkan jentik.
Kepala Puskesmas Sungai Durian drg. Yuliana Sari mengatakan aksi Gerakan PSN Massal ini dilaksanakan di Komplek Perumahan SAKINAH Dusun Kampung Baru Desa Santur Kecamatan Barangin Kota Sawahlunto yang memang wilayah kerja Puskesmas Sungai Durian. Tujuannya mengendalikan jentik nyamuk DBD.
"Dengan PSN dan pemberian abate ini bisa memberantas jentik nyamuk di penampungan air. Jadi kami imbau masyarakat secara rutin memeriksa genangan air di sekitar lingkungannya," pungkasnya.
Akan tetapi, DBD belum tentu berakhir dengan hanya menggantungkan persoalan ini pada sektor kesehatan. Yang terpenting dalam mengusir DBD dan memutus mata rantai perkembangan nyamuk Aedes Aegypti ini adalah dengan membangkitkan kembali semangat gotong royong yang menjadi inti dari kebudayaan bangsa Indonesia. Karena untuk memutus perkembangbiakannya perlu dilakukan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yang biasa dikenal dengan istilah 3M plus, menguras bak mandi atau penampungan air, menutup tampungan air hujan dan sebagainya, dan mendaur ulang atau mengubur sampah-sampah yang berserakan, plus menghindari gigitan nyamuk dengan menggunakan lotion antinyamuk, obat nyamuk, kelambu, atau pestisida.
Mengapa gotong royong penting? Jangankan untuk mengusir nyamuk, bangsa Indonesia sudah pernah menghidupkan semangat gotong royong ini dengan terbukti berhasil mengusir para penjajah dari bumi pertiwi. Nyamuk Aedes Aegypti adalah jenis nyamuk yang bertelur atau berkembang biak di air bening atau bersih sehingga bak mandi dan tampungan air hujan adalah tempat yang disukainya.
Mengembalikan semangat gotong royong untuk melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan dapat menjadi upaya pencegahan yang utama. Apalagi gerakan ini datangnya dari kesadaran masyarakat itu sendiri yang ingin menjaga kebersihan lingkungan. Tentu ini akan lebih efektif membantu sektor kesehatan dalam pencegahan kasus DBD.
Semangat gotong royong harus dipelopori oleh pemerintah setempat seperti Desa/ Kelurahan. Kegiatan gotong royong disemarakkan rutin minimal satu minggu satu kali di setiap wilayah Dusun masing-masing bersama masyarakat. Dapat dilihat dari perkembangan zaman sekarang ini budaya kerja bakti sudah mulai tergeser. Ini juga membuat kehidupan bermasyarakat menjadi kurang perhatian terhadap sesama dan lingkungan. Dengan mengembalikan semangat gotong royong ini tentu memiliki nilai-nilai yang bermakna.
Marilah kita bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan sekitar dari tempat-tempat yang dapat menjadi sarang nyamuk Aedes Aegypti seperti genangan air, tumpukan sampah dan tempat penampungan air yang tidak terawat serta bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan demi kesehatan kita semua. Partisipasi aktif dari seluruh warga sangatlah diharapkan.
Salam Sehat untuk kita semua. (ss*)