Sistem Informasi Desa Santur - Pemerintah Desa Santur Kecamatan Barangik Kota Sawahlunto Gandeng Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sawahlunto untuk kegiatan peningkatan Desa Tangguh Bencana (DESTANA) di Desa Santur. Selasa, 10 Desember 2024.
Desa Santur berikan peningkatan kapasitas Kelompok Siaga Bencana (KSB) dan Forum Penurunan Resiko Bencana (FPRB) pada hari Seni - Selasa / 09 - 10 Desember 2024 di Camping Ground Kandi Resort Kota Sawahlunto. Pelatihan tersebut di buat dalam dua hari dengan Narasumber/ Fasilitator Desa Tangguh Bencana dari BPBD Kota Sawahlunto.
Kepala Desa Santur Bapak Sri Adianto dalam sambutannya mengatakan perlunya peningkatan kapasitas untuk KSB & FPRB, karena ini sangat membantu sedikit meringankan kerja BPBD Kota Sawahlunto. Agar bencana yang bisa di selesaikan oleh Desa tidak perlu lagi menghubungi BPBD.
Kepala Bidang Sosial yang mewakili Dinas Sosial PMD PPA Kota Sawahlunto Bapak Yosrizal juga mengucapkan terima kasih kepada Kepala Desa yang sudah mengaktifkan Destana di Desanya masing-masing terutama Desa Santur yang baru saja membentuk KSB & FPRB nya. Kalau di Dinas Sosial PMD PPA ada juga Taruna Siaga Bencana (TAGANA) dan semoga ini bisa besinerji dengan semua pihak Tagana maupun BPBD dan juga semua relawan yang ada di Kota Sawahlunto. ucapnya
Kalaksa BPBD Kota Sawahlunto Bapak Drs. Dedi Ardona, M. Si menyampaikan harapannya agar pelatihan mitigasi bencana yang diberikan dapat meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat Desa Santur terhadap potensi bencana.
Program ini akan mendukung pembentukan Desa Tangguh Bencana (DESTANA) sebagai langkah nyata pengurangan risiko bencana berbasis komunitas. Semoga akan lahir Destana yang lain di Kota Sawahlunto agar dapat lebih efektif mengurangi resiko bencana yang ada di wilayah Desa masing-masing.
Selanjutnya Kasi pada Kantor Camat Barangin yang juga mewakili Camat. disampaikan Salawati saat membuka kegiatan Pelatihan Pencegahan dan Mitigasi Bencana dengan tema “Fasilitasi Perumusan dan Pembentukan Desa Tangguh Bencana (DESTANA) Desa Santur” yang berlangsung di Camping Ground Kandi.
Salawati mengapresiasi pelatihan ini sebagai wujud nyata implementasi Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, yang menugaskan BPBD untuk merumuskan kebijakan berbasis pengurangan risiko bencana.
“BPBD bertanggung jawab menyusun rencana penanggulangan bencana yang mencakup pelayanan pencegahan, kesiapsiagaan, dan penguatan kelembagaan melalui pembentukan DESTANA,” jelasnya.
Salawati meminta perangkat daerah terkait, Dinas Sosial PMD PPA, Camat, Pendamping Lokal Desa, BPD, LPM, Karang Taruna, untuk mendukung secara kolaboratif upaya penanggulangan bencana.
salawati juga menekankan pentingnya peran Camat dan Kepala Desa dalam memfasilitasi penguatan kelembagaan DESTANA. Ia mendorong pengalokasian dana desa untuk mendukung program bencana, yang sekaligus berkontribusi meningkatkan Indeks Desa Membangun (IDM), Indeks Ketahanan Daerah (IKD), dan Indeks Daya Saing Daerah (IDSD).
“Penguatan kelembagaan ini akan membantu pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) sub urusan bencana untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” ujarnya.
Baca Juga :
Kepada peserta pelatihan, Salawati berpesan untuk serius mengikuti kegiatan ini. Ia menegaskan pentingnya pemahaman mitigasi bencana untuk keselamatan diri sendiri dan masyarakat.
“Pelatihan ini sangat bermanfaat. Anda adalah garda terdepan dalam menyelamatkan diri, keluarga, dan komunitas. Manfaatkan kesempatan ini untuk mempertajam intuisi dan kemampuan mitigasi bencana,” katanya.
Melalui pelatihan dan pembentukan DESTANA, Pemerintah Desa Santur berharap masyarakat lebih tangguh dalam menghadapi risiko bencana, baik secara individu maupun kolektif. Dengan kolaborasi lintas sektor, program ini diharapkan dapat berjalan terpadu dan terukur untuk menciptakan masyarakat yang lebih siap dan tangguh. (ss*)